Pada Tahun 2013 lalu masyarakat Indonesia
digegerkan dengan tersebarnya video mesum anak sekolah SMP Negeri 4 Jakarta.
Kelakuan pelajar anak SMP di Jakarta ini patut menjadi perhatian semua pihak.
Bagaimana tidak, di usianya yang seharusnya sedang menuntut ilmu demi masa
depan, justru para pelajar ini sudah berbuat tindak asusila diluar batas
kewajaran.
Parahnya, perbuatan ini dilakukan secara
berjamaah oleh pelajar diruang sekolah mereka. Dua rekan mereka diminta
berhubungan Intim layaknya Suami Istri, lalu direkam dengan menggunakan
handphone. Dan kasus ini telah diselidiki pihak kepolisian.
Kasus ini terkuak setelah orang tua Pelajar
bernama AE, melamporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang
temannya. Bahkan peristiwa itu disengaja direkam dengan handphone oleh teman –
temannya mereka yang lain.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu telah terjadi
pada pukul 11.50 WIB, jum’at 13 september 2013. Ketika itu AE baru turun dari
kelasnya usai dari pelajaran. Ketika sampai dilantai dasar , A teman korban
mengajak AE kesalah satu ruangan untuk bertemu dengan rekan – rekan mereka yang
lain. Ternyata disana diketehui sudah ada CN, CD, DN, IV, dan WWrekan – rekan
mereka.
AE kemudian masuk kedalam. Disana ternyata juga
sudah ada FP. Pria ini adalah adik kelas mereka. Diketahui, A menyuruh AE
berhubungan intim dengan FP. Tak hanya itu, rekan – rekan mereka yang lain
merekam adegan menggunakan handphone. Informasi yang dihimpun, A mengancam melukai AE dengan
pisau jika tidak melakukan apa yang disuruhnya. Tak hanya itu, A juga mengancam
akan menyebarkan video yang akan direkam rekan – rekan mereka tersebut. Dalam
kasus penyebaran videp Mesum ini sudah 12 orang diperiksa oleh polisi. Hasil
sementara polisi menyimpulkan tidak ada unsur paksaan melainkan suka sama suka.
Namun polisi terus mendalamin kasus video mesum
ini, dari pemeriksaan yang dilakukan polisi serta barang bukti yang ada
diketahui bahwa oknum pelajar FP dan AE sudah tiga kali berbuat mesum
disekolahnya.“Setelah diselediki, sudah dilkukan tiga kali
terakhir 09 Oktober” kata Kepala bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah
Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Rikwanto dimarksa Polda Metro Jaya.
Dijelaskan Rikwanto, dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa yang melakukan
perekaman video itu dari kelompok yang sama. “Pemerannya Juga Sama,” tegas
Rikwanto.
Menurutnya pula,
perekam dan penyebaran itu dilakukan sesama mereka saja. “Alasannya)
untuk fun (senang – senang).”