Sabtu, 14 Juni 2014

CONTOH KASUS


Pada Tahun 2013 lalu masyarakat Indonesia digegerkan dengan tersebarnya video mesum anak sekolah SMP Negeri 4 Jakarta. Kelakuan pelajar anak SMP di Jakarta ini patut menjadi perhatian semua pihak. Bagaimana tidak, di usianya yang seharusnya sedang menuntut ilmu demi masa depan, justru para pelajar ini sudah berbuat tindak asusila diluar batas kewajaran.
Parahnya, perbuatan ini dilakukan secara berjamaah oleh pelajar diruang sekolah mereka. Dua rekan mereka diminta berhubungan Intim layaknya Suami Istri, lalu direkam dengan menggunakan handphone. Dan kasus ini telah diselidiki pihak kepolisian.
Kasus ini terkuak setelah orang tua Pelajar bernama AE, melamporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Bahkan peristiwa itu disengaja direkam dengan handphone oleh teman – temannya mereka yang lain.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu telah terjadi pada pukul 11.50 WIB, jum’at 13 september 2013. Ketika itu AE baru turun dari kelasnya usai dari pelajaran. Ketika sampai dilantai dasar , A teman korban mengajak AE kesalah satu ruangan untuk bertemu dengan rekan – rekan mereka yang lain. Ternyata disana diketehui sudah ada CN, CD, DN, IV, dan WWrekan – rekan mereka.
AE kemudian masuk kedalam. Disana ternyata juga sudah ada FP. Pria ini adalah adik kelas mereka. Diketahui, A menyuruh AE berhubungan intim dengan FP. Tak hanya itu, rekan – rekan mereka yang lain merekam adegan menggunakan handphone. Informasi yang dihimpun, A mengancam melukai AE dengan pisau jika tidak melakukan apa yang disuruhnya. Tak hanya itu, A juga mengancam akan menyebarkan video yang akan direkam rekan – rekan mereka tersebut. Dalam kasus penyebaran videp Mesum ini sudah 12 orang diperiksa oleh polisi. Hasil sementara polisi menyimpulkan tidak ada unsur paksaan melainkan suka sama suka.
Namun polisi terus mendalamin kasus video mesum ini, dari pemeriksaan yang dilakukan polisi serta barang bukti yang ada diketahui bahwa oknum pelajar FP dan AE sudah tiga kali berbuat mesum disekolahnya.“Setelah diselediki, sudah dilkukan tiga kali terakhir 09 Oktober” kata Kepala bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Rikwanto dimarksa Polda Metro Jaya. Dijelaskan Rikwanto, dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa yang melakukan perekaman video itu dari kelompok yang sama. “Pemerannya Juga Sama,” tegas Rikwanto.
Menurutnya pula,  perekam dan penyebaran itu dilakukan sesama mereka saja. “Alasannya) untuk fun (senang – senang).”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar